Sumber gambar: http://4.bp.blogspot.com |
Bulan purnama yang temaram menarik kelopak-kelopak mawar tuk menari lepas,
Terbang bersama angin malam yang buta bersama rasi columba.
Peringainya lembut mengubah deklinasi,
Hingga tak sadar ascendant pun terjadi,
Memunculkan bekas-bekas luka rindu atau mungkin harapan yang meragu.
Sirius kecil hanya menyaksikan di pojok langit malam,
Terbalut lamunan yang sama,
Saat lingkar hangat tercipta dalam balut aksara.
Lalu ia bertanya,
Apakah bulan selalu hanya merindu mentari?
Atau adakah kesempatan tuk kita saling mendekati,
hingga mencipta sebuah rasi suci yang abadi?
Kalibrasi Lintang Selatan
21 oktober 2016
Oleh Bintang Pamungkas [BH 283 Q]
No comments:
Post a Comment
Pesan, kritik dan Saran yang membangun.